Minggu, 12 September 2010

Sebuah Kebanggan Tiada Henti

Pertama- tama, selamat datang dan selamat membaca blog saya yang baru ini.
Jangan tanya kenapa saya membuat blog baru ini, karena saya akan menjawab demikian..
" Blog saya yang dulu ga bisa di buka, berhubung udah lama ga posting jadi lupa password, maklum kinerja otak mulai menurun.."
Blog baru ini masih terinspirasi dari blog yang semula yang juga terinspirasi dari sebuah blog berjudul "segelas air putih"..
(bingung ya? sama saya juga)
hahaha, cukuplah basa- basi saya yang gj (ga jelas) ini..
Kita mulai blog ini sekarang dengan kisah inspiratif yang pertama..

Suatu hari seorang anak wanita dilhirkan dari rahim seorang ibu..
Betapa bahagianya sang ibu mendengar anak keduanya itu wanita..
Sang ibu terus menerus tersenyum melihat bayinya yang sangat manis itu, dan sang ayah hanya bisa turut dalam kebahagiaan sang ibu.
Hingga umur 4 tahun anak itu tumbuh dalam keadaan yang sangat penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Beranjak umur 4 tahun lebih beberapa bulan anak itu mulai memasuki Taman Kanak- kanak (TK). Sang ibu sangat perhatian dan sangat senang melihat anaknya yang manis menggunakan seragam pertamanya. 
Ibu itu tidak mau segera berpisah dengan anaknya begitu anak itu sampai di sekolah dan bertemu teman- teman barunya, tetapi sang ayah kembali hanya tersenyum dan berpaling dari hadapan anaknya, kemudian mengajak sang ibu pulang ke rumah..

Saat memasuki TK besar, anak itu mendapat adik perempuan, mimik wajah anak itu bahagia karena kehadiran sang adik..

Keluarga itu tumbuh harmonis dengan 3 anak- anak nya..
Memasuki SD, sang anak mulai iri dengan kehadiran si adik yang ternyata lebih di perhatikan oleh ibunya..
Ibunya mengetahui hal itu, kemudian ia memberi kasih yang sama pada semua anak- anaknya, akan tetapi anak kedua itu tetap memandangnya dengan berbeda, ibunya hanya dapat mengernyitkan dahi dan menggeleng, tetapi sang ayah merangkulnya dan membiarkan anak itu bermain dengan ayahnya..

Saat memasuki kelas 3 SD, sang anak ingin belajar sepeda..
Sang kakak laki- laki yang sudah lancar bermain sepeda kemudian mengajarkannya, anak itu jatuh dan kemudian menangis karena sang kakak belum cukup kuat untuk menahan sang adik yang duduk di sepeda pertamanya..
Ibu begitu khawatir kemudian membawanya ke dalam rumah sambil mengomeli sang kakak yang mengajarkan adiknya itu..
Tetapi sang ayah kembali tersenyum, merangkul anak pertamanya dan menghiburnya, mengajarkan betapa ia harus kuat.
Setelah sembuh, keinginan anak kedua untuk belajar sepeda kembali muncul dan kemudian sang ayah kali ini mengajarkannya..
Sang ibu begitu khawatir bila kemudian anaknya jatuh lagi, tetapi kali ini saat terjatuh, sang ayah tidak membiarkan anak itu menangis, sang ayah menyuruhnya untuk kemudian kembali mengayuh sepedanya..
Alhasil anak itu bisa bersepeda dengan baik..

Beranjak remaja, anak kedua itu mulai dewasa dan mulailah ia membangkang dengan peraturan- peraturan rumah, seperti pulang malam.. Bahkan anak itu sudah mulai memiliki teman spesial..
Sang anak itu juga mulai membuat sang adik sebagai teman curhatnya..
Ketika sang anak membawa pacarnya ke rumah, sang ibu tersenyum dan berusaha mencairkan suasana di ruang tamu, tetapi sang ayah hanya tersenyum kecut dengan tampang yang sedikit sinis..
Sang ayah merasa sedikit cemburu, tetapi ia tetap mengawasi sang anak..

Kemudian anak itu kini telah menikah dengan pria yang sangat bijaksana, betapa bahagianya sang ibu melihat anaknya dalam balutan busana pengantin yang begitu indah dan megah..
Tetapi sang ayah, diam- diam pergi ke kamar kecil dan menangis bahagia melihat sang anaknya yang cantik kini telah bersanding dengan pria yang bisa membahagiakannya.. 
Sang ayah tersenyum lagi dan turut dalam kebahagiaan anaknya..

---
Sang ibu khawatir, tapi sang ayah melepaskanmu..
Saat sang ibu membebaskanmu, sang ayah akan menjagamu baik- baik dari jauh..

Bukankah sepantasnya kita bangga? memiliki seorang ayah..
Bukankah seharusnya kita bisa memahami bagaimana figur seorang ayah membantu kita?
Bukankah kita seharusnya bersyukur memliki mereka? keluarga kita..
Sebuah keluarga, akan saling melengkapi satu sama lain..
Hargai, hormati dan perlakukanlah mereka dengan kasih, sehingga keluargamu akan menjadi sebuah kebanggan tiada henti!

~carla~




Tidak ada komentar:

Posting Komentar