Jumat, 18 Maret 2011

Tuhan = Cinta Pertama dan Terakhir

Saya sangat merindukan Tuhan.
Di derap langkah saya, disetiap perkataan dan perbuatan saya.
Saya merindukan Tuhan saat saya sulit untuk bernafas karena kehidupan yang terlalu keras.
Saya sungguh merindukan Tuhan, karena dosa dan hidup saya.
Saya ingin Tuhan menjamah saya, untuk bangkit dan berdiri, dari semua kelemahan saya.

-Carla Stephano-

Saya berandai- andai, berbicara dengan Tuhan, dan dia membalas sapaan saya, di setiap pertanyaan saya.


Saya  :  Tuhan, Tuhan kenapa saya enggan mengingatmu Tuhan?
Tuhan  :  Kamu hanya perlu sadar diri siapa kamu sebenarnya.
Saya  :  Tuhan, lalu siapa saya sebenarnya?
Tuhan  :  Kamu sudah tahu siapa kamu, hanya kamu lupa dengan dirimu sendiri.
Saya  :  Apa saya terlalu berdosa Tuhan? Sampai saya lupa seperti yang Engkau katakan?
Tuhan  :  Cobalah hening dan berpasrah, maka kamu akan tahu bagaimana kamu sekarang, kamu akan tahu apakah kamu telah melakukan dosa atau tidak.
Saya  :  Tuhan, saya berpikir untuk bertobat, tetapi mengapa Engkau tidak membimbing saya?
Tuhan  :   Aku selalu menyertaimu, di pikiran dan semua hal hidupmu.
Saya  :  Lalu Tuhan, kenapa saya masih saja berbuat dosa?
Tuhan  :  Bertobatlah, dan tanamkan imanmu, sesungguhnya kamu berdosa karena pikiranmu yang kemudian menjalar kedalam setiap perbuatanmu. Aku menyertai engkau sampai saatmu tiba.
Saya  :  Apakah saya masih bisa bertobat Tuhan? Dengan banyaknya dosa dan pelanggaran yang telah saya perbuat?
Tuhan  :  Kamu akan selalu mendapat pengampunan, karena sesungguhnya aku mencobaimu oleh sebab kasihKu kepadamu. Percayalah maka kamu akan mengerti betapa Aku mengasihimu.
Saya  :  Tuhan, saya akan coba pahami apa yang Tuhan berikan. Sesungguhnya dari awal saya mencari Tuhan, merindukan Tuhan. Saya mencintai Tuhan, dari awal hingga akhir hidup saya. Tetapi saya masih belum dapat berjalan dengan baik sesuai rencana Tuhan. Terimakasih Tuhan.



Tuhan sesungguhnya aku merindukanmu, dari jalan yang berliku di hidupku.Saya hendak bersyukur karena Tuhan. Jamahlah Tuhan, jiwa yang berdosa ini, biar Engkau yang berikan aku cobaan tuk buat hidupku lebih baik. Terimakasih Tuhan, kau sapa aku dalam hening. Sungguh aku mencintaiMu dari awal hingga akhir.